Sabtu, 07 Mei 2022

Nonton Drama China Who Rules The World || Ketika Dua Manusia Tsundere Jatuh Hati



 

Hai Hai Assalamualaikum semuanya! 

Kurang lebih satu mingguan belakangan ini, aku sedang maraton nonton drama China Who Rules The World. Sebenarnya motivasi awal aku nonton drama China Who Rules The World ini adalah karena Zhao Lu Si main di drama ini! Dan seperti biasa dia selalu tampil cantik dan on point sekali~


Oke, sebelum aku pindah jalur dengan menceritakan Zhao Lu Si dan kecantikannya (ehm! terutama riasan matanya yang selalu bagus dan pengen banget aku tiru) aku akan sedikit saja membahas tentang drama China Who Rules The World ini.

Singkatnya, pada zaman dahulu ada dua pendekar/pesilat yang sangat terkenal akan kehebatan sekaligus kemisteriusannya. Keduanya dikenal dengan nama Bai Feng Xi dan Hei Feng Xi. Konon katanya, hanya Bai Feng Xi yang bisa menyeimbangkan kemampuan tarung Hei Feng Xi, dan begitu pula sebaliknya. Sehingga Bai Feng Xi dan Hei Feng Xi ini acap kali bertarung untuk menentukan siapa yang terbaik diantara keduanya saat bertemu. Ibaratnya juara 1 dan 2 gitu lah ya. 
 
Nah itu tadi kisah secara garis besarnya. Untuk detail lebih lanjut akan ditulis di sesi review.

Aku nonton drama ini di WeTV yang tayang senin-jumat untuk versi gratisnya. Iyaaa aku masih merasa bersyukur kok dengan jadwal tayangnya yang masih terbilang sering, sehingga aku tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli episode VIP nya. 

Drama China Who Rules The Word ini secara garis besar ceritanya memang hampir sama dengan drama kolosal yang lain. Perang antar sekte maupun perebutan kekuasaan di kerajaan kerap kali ada di drama China kolosal atau drama kostum. Tapi yang membuat aku bertahan nonton dari episode 1 sampai sekarang 16 (masih on-going) adalah karakter para pemainnya yang tidak terlalu mainstream. Masih realistis lah dengan sifat-sifat manusia di dunia nyata.

Jadi tidak ada tuh kisah gadis teraniaya yang tetap diam, atau kisah pangeran dan Cinderella yang hanya 1001 ditemukan di dunia ini. Jadi meski dari segi latar tempat dan nama organisasinya yang 'sedikit tidak realistis' itu tidak terlalu masalah karena penokohannya yang realistis. 

Dan aku paling suka interaksi antara Bai Feng Xi dan Hei Feng Xi. Karena meskipun mereka ini sering bertengkar dan digadang-gadang selalu menjadi master dalam dunia silat, perseteruan keduanya tidak terlalu yang lebay gimana-gimana gitu. Tidak sampai bermusuhan sampai dibawa hati dan menciptakan rasa ingin balas dendam jika kalah. Tidak begituuuu! mereka masih terlihat sering membantu satu sama lain (meski sering pakai gengsi) dan saling rindu kalau tidak bertemu. Dan sikap konyol dan jahil ini hanya mereka tunjukan pada satu sama lain saja. Seakan menjadi orang yang berbeda jika bertemu.

Tahu kenapa? 

Iyyyap! karena sebenarnya mereka punya perasaan terhadap satu sama lain, tapi merasa tidak mungkin untuk memiliki karena dunia mereka yang berbeda dimana Bai Feng Xi menyukai hidup yang bebas di dunia persilatan, sedangkan Hei Feng Xi harus merelakan kebebasannya karena hidup dalam aturan kerajaan. Sehingga mereka berpikir akan menyakiti satu sama lain jika nanti mereka bersama.

Dan mungkin kalau diutarakan, bunyi perasaan Hei Feng Xi pada Bai Feng Xi akan seperti ini : "Selama ini belum pernah aku temui sosok yang bisa mengalahkanku dengan mudah, dengan sikapnya yang menarik dan apa adanya." Sedangkan perasaan Bai Feng Xi pada Hei Feng Xi seperti ini : "Sebenarnya dia adalah pria yang baik, semua kelicikan dan tipu dayanya ternyata untuk niat yang baik." 

Hahaha aku membacanya dengan nada.

Btw selain penokohan yang menarik, alur cerita dengan konflik yang tidak terlalu berat juga membuat aku sebagai penonton bisa menikmati tanpa pikir panjang, tidak harus ngulang beberapa episode untuk mengingat alur cerita yang dibahas saking banyaknya pembahasan gitu. Seru dan mengalir aja.

Dan bonusnya kalau kalian nonton drama ini adalah.. mata kalian akan dimanjakan dengan visual yang tampan dan cantik! hehehe~ 
Karena terkadang, detail seperti itu bisa juga jadi penentu aku lanjut atau tidaknya nonton sebuah drama. Setidaknya aku jujur ya. Kalian gitu juga kan? hayo ngakuuu!


Dari hasil searching-searching di Google, aktor yang memerankan Hei Feng Xi ini bernama asli Yang Yang. Dan bisa dibilang ini drama pertamanya yang aku tonton, semacam kesan pertama sama acting-nya yang bagus. Gimana ya, dalam dramanya sendiri dia sering bersandiwara dihadapan orang lain, jadi meskipun hanya drama terkadang susah juga nebak alur kalau tokohnya kayak Hei Feng Xi. Tidak salah memang kalau Bai Feng Xi memberinya julukan rubah hitam.

Ya sudah, mungkin ocehan lainnya akan aku tumpahkan saja di postingan review agar semakin jelas, dan pembahasan ini sampai disini saja. Makasih yang sudah baca, see you!
Continue reading Nonton Drama China Who Rules The World || Ketika Dua Manusia Tsundere Jatuh Hati

Sabtu, 23 April 2022

Menyusun Mood

 


Mood-ku sedang datang untuk membaca buku. Iyaaa... Setelah sekian lama aku berhenti baca buku fisik (aku selalu baca e-book) aku jadi rindu rasanya membuka halaman lalu menghirup aromanya yang menguar. Dan akhirnya aku memutuskan untuk membaca buku ini. Dulu aku baru selesai baca buku pertamanya, saat melanjutkan yang kedua aku justru teralihkan entah oleh apa. Dan sekarang, setelah aku menemukan cerita sejenis di daftar e-book, aku jadi ingat akan buku ini. 


Semoga bisa ngoceh banyak setelah selesai membacanya. 

Continue reading Menyusun Mood

Selasa, 08 Februari 2022

He said : Toxic Pocitivity

"Kapan terakhir kali kamu ingin memaki dan menyalahkan orang lain?"

"Kenapa?"

"Kamu terlihat terlalu banyak berpikir akhir-akhir ini. Jujur, itu mengganggu." dia berjalan mendahului, salah satu tangan dimasukan kedalam saku celana panjangnya.

"Tahun lalu." aku mengejar langkahnya.

Hening. Hanya terdengar bising kendaraan khas lalu lintas. 

Aku enggan menoleh. Bahkan untuk sedetik saja aku tidak mau menoleh padanya. Dia terlalu pandai membaca perasaan. Dan lima menit terbuang dengan sia-sia sebelum akhirnya langkahku terhenti mengikuti langkahnya. 

"Haus." ujarnya seraya berbelok ke mini market pinggir jalan. 

Bodohnya aku hanya mengikuti tanpa bertanya.

"Semua punya waktunya masing-masing. Cepat atau lambat jika waktunya sudah tiba, yang datang akan datang dan yang pergi akan pergi." 

Aku masih mengikutinya yang kini berhenti di depan kulkas mini market. Lagi, tanpa suara.

"Kadaluarsa." gumamnya lalu meletakan minuman yang beberapa saat dirinya ambil. "Bahkan minuman yang tak bernyawa saja punya waktunya sendiri. Saat aku mengadukannya ke kasir, minuman itu akan segera disingkirkan. Di-sing-kir-kan."

"Iya aku tahu."

"Kamu tahu?" 180 derajat dia berbalik lurus menatapku dengan wajah hangat yang kini terasa sarkas.

"Aku tahu." jawabku pelan. Ada beberapa pilihan rasa, tapi aku memilih mengambil yang paling netral. Original. 

Kali ini aku mendahuluinya untuk membayar, lalu berjalan menuju kursi yang disediakan mini market. Entah kenapa aku merasa tersentil dengan pertanyaannya yang seakan sangsi dengan pernyataanku. Atau mungkin... aku hanya merasa, lagi-lagi dia seperti tahu segalanya.

"Kalau tahu, kenapa tidak coba untuk menyingkirkan? lupakan saja." 

Aku sampai tidak sadar kapan dirinya selesai membayar dan mengikuti untuk duduk.

"Rumit. Sekeras apapun aku berusaha melupakannya, tetap saja ingatan itu selalu muncul. Ditambah dengan pikiranku yang tidak hentinya mengkritik diri sendiri, berkata dengan seringnya bahwa aku bodoh dan salah. Kamu tahu, selama ini aku berusaha untuk membuat pikiranku sibuk dengan apapun itu. Aku mendengarkan musik, bermain dengan peliharaan, bahkan melakukan hal bodoh hanya agar membuat pikiranku sibuk. Dengan begitu semua terasa teralihkan."

Mata itu menatapku lagi. Kini, terasa lebih jauh. Membuatku segera mengalihkan atensi pada minuman yang masih penuh. Membuka kemasannya lalu menyesap sampai tersisa setengahnya.

"Aku tahu."

"Kalau sudah tahu untuk apa bertanya?" aku benci saat asumsinya tentangku benar.

"Karena kamu perlu cerita. Ya meskipun saat kamu menceritakannya kamu akan kembali mengingat kejadian itu, setidaknya kamu merasa ada yang mendengarkan."

"Sudahlah, kebanyakan orang hanya penasaran saja, bukan-"

"Aku peduli." 

Rasanya seperti ingin menangis, tapi tidak ada air mata yang keluar. Tergugu dalam hening dengan tangan yang sibuk mengepal keras. 

Dia mengambil alih minuman yang entah seberapa keras aku memegangnya. "Boleh aku bicara? bukan untuk membuatmu percaya. Hanya ingin mengutarakan pikiranku saja."

Laki-laki itu tidak kunjung berbicara, sehingga aku harus berat hati mengangguk dan mengijinkannya.

"Apapun yang mereka katakan dan lakukan padamu, semua itu hanya ada dicerita mereka, bukan dicerita semua orang. Mereka bisa saja mencacimu, menjatuhkan, menohok sisi sensitifmu tentang sesuatu harus dilakukan sesuai aturan yang sempurna, tentang pikiranmu yang mewajibkan rasa bersalah ada disetiap hal yang tidak sempurna, tapi mereka tidak bisa menghalangi pikiran orang lain tentangmu. Mereka tidak bisa mencari sekutu agar satu pendapat dengan mereka, karena mereka hidup di dunia yang sempit."

"Intinya, hanya karena kamu buruk di mata mereka, bukan artinya kamu buruk di mata orang lain. Banyak yang masih peduli padamu tanpa peduli siapa kamu, kamu bisa melakukan sesuatu yang berguna atau tidak, kinerjamu baik atau buruk, atau bahkan dirimu tahu atau tidak. Ini dunia, bukan ruangan kecil. Mereka yang berdiam diruangan kecil tentu saja punya pikiran sempit. Oh benar, bukannya kamu ingin memaki dan menyalahkan? lakukan saja sekarang dan berhenti jadi positif yang toxic!"

Aku terisak pelan mendengar kalimatnya yang terakhir. Merasa dia memang pantas tahu akan semuanya. "Aku hanya merasa tidak terima dengan perlakuan mereka dan kembali mempertanyakan pada diri sendiri apa masalahnya? mungkinkah aku yang salah sehingga mereka bertingkah seperti itu padaku?"

"Dengar. Semua orang melakukan kesalahan, tapi tidak semua orang punya rasa bersalah. Kalau kamu sudah merasa bersalah dan meminta maaf namun tidak mengubah semuanya, itu artinya mereka memang tidak pantas kamu pikirkan." setelah mengatakan itu tangannya tergerak membuka kemasan minumanku yang aku yakin sulit dibuka karena rusak.

"Mereka juga salah. Mereka yang berpikiran sempit. Siapa makhluk di muka bumi ini yang berhak untuk tidak memaafkan sesamanya? Tidak ada! dan meskipun ada, mereka bahkan tidak pantas untuk sekedar kamu pikirkan. Dengar, hanya kamu yang terlalu berlarut-larut."

"Aku rasa begitu. Aku sampai sulit tidur untuk beberapa bulan karena kejadian-kejadian itu terus saja bermain dipikiranku. Mungkinkah aku terlalu tidak menerima?"

"Kurasa begitu. Jadi kurasa, kamu hanya perlu jadi tidak peduli dan menerima." ia meraih tanganku dan memberikan minumanku yang sudah terbuka. 

Aku meminumnya enggan. Masih ingin tergugu tapi itu tidak sopan jika mengabaikan niat baiknya.

"Masih ingin memaki?" tanyanya dengan senyum jahil.

"Tidak lah. Aku bukan mereka." wajahnya yang tiba-tiba berubah membuatku tertawa kecil.

"Sedikit saja, aku ijinkan."

"Tidaaak."

"Ayolah. Perlu kuajari? aku sudah menyiapkannya dari tadi untuk mereka."

Mungkinkah dari tadi laki-laki itu menahan kesal untukku? boleh tidak aku merasa tersipu dan merasa asumsiku benar?

"SIALAN!" makiku.

"Aku?" tanyanya dengan wajah terkejut.

"Mereka."

"Oke lanjutkan." jawabnya seraya mengacungkan jempul dan tersenyum puas.

"Dasar orang jahat! semoga harimu senin semua! selalu kehabisan diskon seumur hidup! kudoakan tidak ada lahan parkir untuk kendaraan kalian kemana pun kalian pergi!"

"Wow... itu cukup kejam. Hahaha!"

"Hahaha! sepertinya aku akan tidur nyenyak malam ini."

Rasanya bebas dan lepas saat tahu ada yang mau mendukung dan mendengarkanku. Mungkin aku tidak jadi membenci semua asumsinya yang selalu benar, karena aku merasa dia memang orang yang tepat untuk mengetahui itu semua.



TAMAT.




Continue reading He said : Toxic Pocitivity

Jumat, 24 Desember 2021

4 Rekomendasi komik Webtoon untuk kamu yang mudah bosan

 Hello everyone! Assalamualaikum.

Kalian pernah tidak, tiba-tiba terpikirkan untuk membaca komik saat sedang bersantai? atau mungkin malah saat sedang mumet oleh rutinitas? Kalau aku pernah ada di dua kondisi itu. Namun karena keterbatasan jarak yang mengharuskan membeli komik ke toko buku, jadi aku memilih alternatif lain dengan meng-install aplikasi komik online bernama Webtoon.

Iya, Webtoon. Siapa sih yang tidak tahu Webtoon? Salah satu aplikasi penyedia komik online yang paling banyak digandrungi anak jaman sekarang. Selain karena penggunaannya yang simpel, komik yang disuguhkan juga tidak main-main. Mulai dari komik dari luar negeri sampai karya anak bangsa pun ada di sini. 

Nah readers, dipostingan kali ini aku punya rekomendasi komik yang dijamin tidak akan membuatmu mudah bosan lho! Yuk kita simak^^


1. Kosan 95

                           

Meski Kosan 95 dilabeli dengan genre drama, tapi sebenarnya selain drama, Kostan 95 juga punya rasa misteri karena alurnya yang sulit ditebak dan mengecoh. Tapi kamu tenang saja, kamu masih bisa menikmatinya dengan santai karena sang komikus selalu menambahkan bumbu komedi disetiap konflik.

Dibuka dengan cerita gadis bernama Rena yang hidup sebatang kara di kostan sederhana, yang pada suatu hari menemukan amplop kuning dibawah pintu kostannya. Bukan sekedar amplop iseng, amplop itu berisikan kartu debit yang berisi uang 50 juta rupiah lengkap dengan pinnya. Meski sempat tergoda karena jumlahnya yang bisa menutupi semua kebutuhannya, Rena tidak langsung begitu saja menerimanya. Alih-alih menarik uang, Rena justru melaporkan yang terjadi kepada polisi. 

Di kantor polisi, dirinya menerima telpon yang menyuruhnya untuk menggosok amplop itu dengan koin agar isi suratnya terlihat. Rena pun terkejut saat nama KOSAN 95 mulai terlihat dan suratnya menjelaskan bahwa Rena diundang untuk interview di perusahaan JY Group. Jika Rena bisa menerima semua ketentuan yang salah satunya untuk tinggal di Kosan 95, maka ia akan dipertemukan dengan kakak kandungnya.

Singkat cerita Rena pun menerima undangan itu dan tinggal di Kosan 95. Di sana ia dipertemukan dengan orang-orang yang ternyata orang terpilih untuk tinggal di Kosan 95 dengan mengemban misi rahasia masing-masing. Beberapa dari mereka adalah Faisal yang baik hati namun rumit, Dadang yang pemarah, Siska dan Fany yang selalu membuat lelaki bergidik ngeri, Budi yang kalem, nomor 9 yang misterius, dan masih ada yang lainnya. 

 

Anyway... gambarnya kak Didi itu keren sekali dan interaksi antar tokohnya bikin salut! pokoknys sangat memanjakan mata, hehe. Jadi gimana nih readers, sudah mulai tertarik untuk baca belum?


2. Flawless

Dari komik-komik yang aku baca di Webtoon, Flawless merupakan salah satu komik dengan komikus yang memiliki kemampuan riset cukup kuat. Bagaimana tidak, Flawless menceritakan tentang anak laki-laki tuna netra bernama Elios yang tidak sengaja bertemu dengan Sarah, gadis tomboy menyenangkan yang tangguh saat menghalau preman-preman yang mengganggu. Dan setelah pertemuan itu keduanya pun menjadi dekat satu sama lain karena ternyata Elios diam-diam menaruh perhatian pada Sarah dan sarah yang penasaran dengan Elios.

Dari premisnya memang sudah bisa ditebak kalau ini akan menjadi komik dengan kisah anak remaja yang hangat dan manis ya, readers. Tapi tidak sampai di sana saja kok, karena ada banyak teka-teki kompleks seperti : kisah hidup Elios yang asal-usulnya masih menjadi misteri, latar belakang panti asuhan dan anak-anak panti yang suram, serta kelumit cinta antara Elios, Sarah, Windy, dan teman-teman Elios lainnya yang akan ditemui saat kalian membaca Flawless.  Dan selain teka-teki kompleks, ada juga penjelasan tentang sudut pandang tuna netra yang belum umum diangkat, namun dijabarkan dengan detail di sini. Sehingga bisa membuat tidak sabar untuk menanti episode selanjutnya. 

Oh iya, Elios itu diluar ekpektasi sekali kalau menurutku. Amazing! hihihi 


3. Cursed Blessing

Setelah dari yang lucu-lucu sampai yang manis-manis, sekarang saatnya kita beralih ke komik yang sedikit berat ya, readers. 

Seperti judulnya, cerita dalam Cursed Blessing juga mengambil tema pemberkatan atau penyucian. Berawal dari gadis bernama Rieta yang diselamatkan oleh Grand Duke Axias saat akan dijadikan persembahan hidup-hidup, kini kerajaan Grand Duke Axias seakan memiliki pelindung suci. Rieta, seorang ibu yang terpaksa  kehilangan suami dan putri satu-satunya karena wabah membuat dirinya dianggap hina hingga dijadikan persembahan hidup-hidup. Karena hidup yang pedih dan nasib yang malang, Rieta seakan kehilangan emosinya. Hingga dirinya bertemu dengan raja yang terkenal bengis namun memiliki rakyat yang makmur, emosi Rieta perlahan muncul kembali. Terutama saat dia menyadari bahwa kemampuan memberi berkatnya yang langka dibutuhkan oleh kerajaan, serta tahu sifat asli Grand Duke Axias yang tidak seburuk rumor yang tersebar.

Sedangkan dari sudut pandang lain, meskipun memiliki wilayah dan rakyat yang makmur Grand Duke Axias juga menyimpan lukanya rapat-rapat. Tindakannya yang memenggal kepala adik tirinya untuk balas dendam di depan sang Ayah dan Ibu tirinya digadang-gadang adalah wujud nyata dari kutukan yang ditujukan pada sang Ayah. Sehingga hal itu membuat dirinya memutuskan untuk pergi dan membangun kerajaannya sendiri. 

Cursed Blessing bisa disebut sebagai komik yang banyak membicarakan tentang iblis, berkat, dewa, kerajaan, dan sisi gelap kepribadian. Namun meskipun begitu, sisi romantis dari Grand Duke Axias dan Rieta tak kalah menggemaskannya. Dengan Rieta yang polos dan baik hati serta Grand Duke Axias yang memiliki gengsi tinggi dan arogan. Selain sisi kelam dan romansa keduanya yang rapih, ada juga nih sisi unik yang membuatku terkagum-kagum dengan Cursed Blessing, salah satunya adalah fakta bahwa ternyata selir-selir Grand Duke Axias adalah prajurit-prajurit wanita yang dilatih Grand Duke Axias untuk melindungi dirinya dan kerajaan. Dan dengan karakter prajurit wanita yang beragam juga keahliannya masing-masing, Cursed Blessing ini layak untuk dibaca. Keren!



4. Spirit Finger

Selain Cursed Blessing, ini juga berasal dari negara tetangga, readers. Betul, dari Korea! 

Di sini adakah yang baru mulai baca komik dari Korea? kalau belum, Spirit Finger adalah komik pertama yang aku sarankan untuk kamu baca. Selain kisahnya yang inspirasi-able, ciri khas komikusnya juga kentara sekali. Gambarannya unik dan membuat enak dilihat. Aku sih sering bilang, kalau Spirit Finger punya rasa sentimentil namun tetap hangat. Karena setiap adegan yang digambar selalu berhasil menyentuh hati. Entah itu karena perasaan bahagia, sedih, lucu, maupun perjuangan seseorang dalam mencari jati diri. 

Dari awal baca saja, aku sudah tertawa karena disuguhkan oleh keluhan gadis yang tidak percaya diri dan membandingkan diri dengan yang lain. Aku bahkan masih ingat begitu seringnya aku tertawa saat membaca Spirit Finger, dan merasa kehilangan saat tahu Spirit Finger sudah tamat. Komikusnya paling bisa menyelipkan adegan-adegan kocak yang mengocok perut sih...

Menceritakan tentang gadis cupu yang tidak memiliki kepercayaan diri karena badannya yang tidak secantik gadis disekitarnya, namun memiliki daya khayal yang tinggi. Berawal dari Wooyeon yang tanpa sengaja diminta untuk menjadi model gambar oleh salah seorang anggota klub melukis, rasa ingin tahu Wooyeon pun mulai muncul. Dan hal itu berhasil menarik perhatian Wooyeon untuk ikut bergabung ke dalam klub melukis. Nah, di dalam klub inilah hidupnya berubah secara drastis. Dirinya menjadi lebih menerima diri sendiri, menemukan apa yang ingin dia lakukan, dan berjuang dalam jalan yang sudah ditentukan. Semua itu karena Wooyeon bertemu dengan berbagai orang seni yang unik namun apa adanya. Yang mampu membuat Wooyeon mengenali apa yang ingin dirinya diraih.

Nah readers, itu tadi 4 komik Webtoon untuk kamu yang mudah bosan. Sebenarnya masih banyak lagi komik Webtoon yang ingin aku rekomendasikan pada kalian, tapi mari jadikan ini sebagai pertemuan yang berlanjut di postinganku berikutnya tentang dunia komik. 

Oh iya, kalau kalian punya rekomendasi komik yang seru, tulis di bawah ya! See uuuu~


Continue reading 4 Rekomendasi komik Webtoon untuk kamu yang mudah bosan

Minggu, 25 Juli 2021

Hanasui Mattedorable Lipcream (Boba Edition) || Katanya sih bagus... benarkah?



 Hai Readers! Senang sekali bisa nulis blog lagi, yeay! >w</

Oh iya, kalian apa kabar? sudah dengar kabar baru belum? Karena kalau belum, aku kembali dengan membawa kabar baru.

Kali ini tentang kosmetik. Kalian pasti tidak asing kan dengan kata benda itu, terutama kaum hawa nih. Jadi ceritanya beberapa waktu yang lalu sepupuku cerita kalau dia nemu lip cream bagus banget. Dan aku yang notabene cinta banget sama lipcream langsung pasang telinga. Nah saat itulah aku mengenal salah satu merek kosmetik lokal, Hanasui.

Kabarnya Hanasui mengeluarkan edition lipcream baru yang terinspirasi dari salah satu minuman kekinian yang kita kenal dengan sebutan boba. Iya... kalian tidak salah baca kok, ini beneran boba yang minuman itu! variannya pun beragam : 01. Fores Berry, 02.Brown Sugar, dan 03. Salted Caramel.

Dari namanya saja aku sudah bisa membayangkan bagaimana harumnya, hihi. Kreatif banget ya Hanasui?

Selain nama yang unik, warnanya juga tidak kalah unik dan menarik. Ciri khas warna nude gitu. Tapi yang membedakan warna nude lip cream ini dengan yang pernah aku coba adalah warnanya yang coverage tapi tidak memberi kesan menor sama sekali. Walaupun warnanya sedikit gelap, khususnya yang Brown Sugar, tapi tetap cocok untuk yang punya warna bibir sedikit gelap seperti aku. Kesannya tidak menambah warna, tapi mempertegas dengan warna yang pas. Cocok untuk dipakai sehari-hari atau menghadiri acara yang santai. 

Oh Hanasuuui... andai kamu mengeluarkan series ini lebih awal, sepertinya aku akan selalu pakai ini saat pergi ke kampus dan main. // hhftt...

Laluuu poin lain yang membuat lip cream ini unggul adalah teksturnya yang ringan dan awet alias tidak gampang pudar, readers. Aku sudah coba pakai saat siang dan tidak menghapusnya sampai malam, yang tentu saja selama itu aku makan dan minum seperti biasa. Bahkan aku sampai rela makan yang berminyak dan sedikit berat untuk menguji ketahanan Hanasui Mattedorable Lipcream (Boba Edition) ini. Dan hasilnya memuaskan sekaliiii... kurang lebih mirip dengan lip matte Maybelline yang aku punya. 

Kalau mengingat Hanasui Mattedorable Lipcream (Boba Edition)  ini hampir setara dengan Maybelline aku langsung down, mengingat harganya yang sangat jauh perbandingannya. Lip cream Hanasui ini dibanderol dengan harga kisaran 18.000 - 25.000 rupiah saja. Tapi meskipun begitu, kemasan atau fisik yang kalian dapat dengan harga segitu tidak main-main, lho. 

Materialnya bagus dan sedikit berat. Jadi meskipun murah tapi bahannya tidak murahan, apalagi ditambah desainnya yang imut parah! Bawaannya ingin terus pakai lip cream, hahaha!

Nah, sebagai penutup aku akan memberikan tampilan dari lip cream Hanasui boba series ini.

Tampak depan 

                               
Ini tampilan bawahnya


Penampilan dalamnya


Ini warna yang Brown Sugar (CANTIK BANGET!)


Jadiiii.. gimana, tertarik untuk beli? atau jangan-jangan sudah coba? tulis dikolom komentar, ya! 
Sampai ketemu di postingan selanjutnya~


Continue reading Hanasui Mattedorable Lipcream (Boba Edition) || Katanya sih bagus... benarkah?

Jumat, 02 Juli 2021

I want to be hones with myself

Sesuatu seperti : "Jangan tunjukkan kekesalan atau kamu akan kehilangan teman." adalah hal yang paling aku benci seumur hidup sekaligus hal yang membuatku ingin menemukan orang yang : saat bersamanya aku sangat transparan. 

Aku ingin mengubah dari : kesal, diam, lalu bercanda lagi.

Menjadi : kesal, diam, merajuk.

Aku tidak ingin menjadi orang yang seakan semuanya baik-baik saja, tidak ingin menjadi orang yang mengalah demi terjalinnya kembali komunikasi, lalu melupakannya. Aku tidak ingin, setidaknya : lagi.

Katakanlah aku egois -meski sebenarnya aku tidak terima disebut begitu karena selama ini aku yang selalu mengalah.- karena ingin mendengar kata maaf dari orang lain, karena ingin dibujuk, karena ingin diajak bicara saat marah. 

Well, terkadang aku selalu beranggapan kalau tidak apa-apa jika hanya aku yang mengalah, jika hanya aku yang peduli. 

Tapi seringnya, saat melakukan itu aku merasa tidak menjadi diri sendiri. 

Jujur saja aku adalah orang yang gampang sekali kesal, bosan, cerewet, ingin didengar, dan yang terpenting adalah ingin diperlakukan baik oleh orang sebagaimana aku melakukan sesuatu untuk mereka. Atau paling tidak, aku tidak ingin diperlakukan buruk karena aku pun tidak melakukannya pada orang lain.

Tapi bukan itu yang menjadi masalah, karena masalah justru datang dari status orang yang melakukan semua itu padaku. Pikiran seperti : kenapa dia tidak peduli padaku padahal aku peduli padanya, kenapa dia tidak memberitahu apapun padaku padahal aku selalu memberi tahu banyak hal padanya, kenapa dia tidak perhatian padaku padahal aku perhatian padanya. 

Yah, semacam itu yang selalu menjadi topik utama dalam perdebatan batin.

Continue reading I want to be hones with myself

Minggu, 06 Juni 2021

[Menuju Tuntas] Pride and Prejudice bab 6 || 'dia' tidak mengenal 'kamu' sedalam yang temanmu bisa.

Hai, assalamualaikum. Sehat-sehat semua ya!

Jadi oh jadi... hari ini aku mau membahas novel hostorical romance yang baru aku baca sebagian. Ya, seharusnya sih dari label yang aku terapkan ke postingan ini kalian sudah tahu apa yang akan aku lakukan di sini. Betul, biasanya sebelum tuntas satu novel aku selalu butuh wadah untuk mengoceh. Dan ya, kali ini aku akan mengoceh panjang kali lebar tentang bab enam di novel Pride and Prejudice. Bukan spoiler kok, tenang saja~



Oke, di atas adalah dua halaman pertama di bab enam yang membuatku setuju sampai mengangguk-angguk saat membacanya. Isinya sederhana, hanya tentang Eliza dan Chalotte yang tengah berbincang tentang Jane dan Mr. Bingley. Kurang lebih isinya seperti ini :

    "Mungkin akan melegakan," jawab Charlotte, "kalau kita bisa menunjukkan perasaan kita di depan umum. Kadang-kadang, menyembunyikan perasaan juga bisa merugikan. Jika seorang wanita menutupi rasa sukanya kepada seseorang, dia mungkin akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya, dan dia salah jika beranggapan dunia tidak tahu apa-apa. Ada begitu banyak yang patut disyukuri ataupun dipamerkan disetiap hubungan, dan tidak selayaknya kita diam saja. Kita semua bisa memulainya dengan bebas- menunjukkan sedikit ketertarikan adalah hal yang cukup wajar, tapi hanya ada segelintir wanita yang jatuh cinta tanpa dorongan. Dalam sembilan dalam sepuluh kasus, seorang wanita sebaiknya menunjukkan lebih banyak ketertarikan daripada yang sesungguhnya dirasakannya. Tidak diragukan lagi, Bingley menyukai kakakmu, tapi dia mungkin tidak akan merasa lebih dari sekedar suka jika Jane tidak menolongnya."
    "Tapi Jane sudah menolongnya, sejauh yang bisa dilakukannya. Kalau aku saja bisa melihat rasa suka Jane kepadanya, Mr. Bingley pasti betul-betul tolol bila tidak menyadarinya."
    "Ingatlah, Eliza, bahwa dia tidak mengenal Jane sedalam dirimu."
    "Tapi, jika seseorang menyukai seorang pria, pria itu seharusnya tahu."

Kalian merasa tidak, sih, pendapat Charlotte itu meskipun terlihat 'benar' tapi hanya memiliki satu sudut pandang saja? seakan-akan pendapatnya hanya berlaku untuk seseorang yang sudah tahu nasib asmaranya terbalas dengan mulus tapi pihak perempuan masih malu-malu dan tidak bisa membaca keadaan. Dan tentu saja itu membuat orang lain gemas.Sedangkan untuk perempuan- yang pada dasarnya diberi firasat lebih ketimbang laki-laki- lain yang sudah tahu perasaannya tidak terbalas pasti paling banyak merasa menyembunyikan perasaan adalah hal yang tepat.

// Ya jelas lah ki... kan yang dibahas Jane, bukan kamu! //

Oke oke kembali ke pembahasan. Jadi, singkatnya aku mau titip pesan untuk kalian yang punya jiwa impulsif, sebaiknya baca kondisi kalian baik-baik lebih dulu sebelum mengikuti saran Charlotte. Haha.

Dan dari percakapan di atas, aku bisa menyimpulkan bahwa Charlotte sedang berusaha membuat Eliza- atau mungkin kita juga, tahu bahwa tidak semuanya bisa dijawab dengan teori. Tahu kan ya, perasaan itu salah satu pembahasan yang tidak akan punya batas pembahasan kalau dijelaskan oleh teori. Dan satu-satunya kalimat yang bisa dicerna logika hanya di kalimat saat menjelaskan bahwa 'dia' tidak mengenal 'kamu' sedalam yang temanmu bisa.

Ah, aku teringat perkataan teman laki-lakiku yang pernah bilang, "Perempuan itu ribet. Selalu menyalahkan laki-laki saat tidak bisa mengerti apa yang sedang dirasakan perempuan. Kami bukan dukun lho, ya." haha aku jadi geli sendiri saat ingat perkataannya. Iya juga sih, eh?

Jadi bisa dibilang, dua halaman pertama bab enam ini can relate sekali ya. Seakan-akan Jane Austen sudah bisa meramalkan kegelisahan kaum laki-laki jaman sekarang dari jamannya duluuuu. Haha! tapi kenapa pendapat Charlotte sampai sekarang masih jarang terwujud? Hem, mungkin karen seringnya perempuan akan lebih senang memendam selagi menunggu yang diharapkannya mengambil keputusan. 


Nah, jadi gimana menurut kalian? ada yang sudah merealisasikan pendapat Charlotte belum? hihihi tulis pendapat kalian di komentar juga ya!
Continue reading [Menuju Tuntas] Pride and Prejudice bab 6 || 'dia' tidak mengenal 'kamu' sedalam yang temanmu bisa.