Nisti : 'Ada apa Kistain?' tanya Nisti sambil meletakkan cangkir teh di pangkuan. Menggenggamnya untuk mendapatkan hangat.
Kistain : "Hanya sedikit sedih karena sesuatu." jawab Kistain sambil menatap Nisti sekilas, sebelum kembali menyesap teh.
Nisti : 'Mau cerita?'
Kistain : "Mungkin nanti..." lagi-lagi menyesap teh.
Nisti : 'Kistain, aku memang tidak bisa mendengar. Tapi bisa memahami.' Nisti tersenyum saat Kistain menoleh. Tangan hangat yang sedari tadi menggenggam cangkir teh kini menggenggam tangan lelaki di sampingnya.
Kistain : "Bukan begitu Nisti, bukannya tidak mau cerita. Terkadang, tidak semua masalah bisa diceritakan. Karena seringnya 20% itu bercerita dan 80% mengingat kejadiannya."
Nisti : 'Kalau begitu berikan aku 80%-nya. Agar kamu bisa leluasa bercerita, Kistain.'
0 comments:
Posting Komentar
Tolong berkomentar yang baik dan sopan ya, readers! juga centang kolom 'Notify me' sebelum publish komentar untuk mendapat notif balasan.
^^