Jumat, 13 Juni 2025

EKSPEKTASI ATAU PENERIMAAN?

 Bukannya aku tidak mengerti tentang fakta bahwa terasing karena adanya manusia lain yang lebih ‘menguntungkan’ adalah hal lumrah, layaknya air di atas daun talas. Aku hanya tidak terbiasa dengan rasanya. Sama seperti saat aku tersandung pada anak tangga hanya karena berbeda tingginya, aku lebih cepat mempertanyakan alih-alih merasa sakit karena jatuh. Ada kalanya aku diam-diam merasa bahwa diri ini telah menemukan manusia lain yang bisa kusebut teman dengan ringan tanpa pikir panjang. Rasanya seperti dimengerti dan membuatku menjadi serakah, karena menginginkan semua berlangsung lama dan berarti istimewa. Tanpa pernah berpikir, hal apa yang bisa manusia lain terima dari aku yang lancang melabeli mereka ‘teman’?

Katakanlah aku bodoh karena hanya mengerti apa yang aku rasa tanpa bisa mengerti apa yang manusia lain rasa dan pikirkan, meski aku tidak pernah diberitahu. Andai aku lidah, pastilah yang bisa kurasa hanyalah manis. Aku terbiasa menikmati euphoria pertemanan tanpa pikir panjang. Merasa manusia lain menerimaku seperti aku menerima semua kurangnya mereka.

Lagi-lagi aku tidak terbiasa dengan pikiran dan isi hati manusia lain. Tidak bisa kah aku mendengar dalam hidup ini manusia lain berkata bahwa aku diterima dengan setulus hati meski tanpa memiliki apa-apa? Tidak bisakah aku diterima meski aku sudah pernah menjadi apa adanya dan berani menunjukkan tujuh wajah, seperti yang manusia lain lakukan juga padaku?

Mengapa rasanya hanya aku yang layak ditinggalkan? Mengapa aku tidak melihat beban pada mata manusia lain yang membuangku begitu saja hanya karena tidak bisa memenuhi ekspektasinya?

Saat aku kecil aku berpikir jika ingin memiliki teman aku harus banyak meminjamkan bahkan memberikan banyak mainan. Lalu aku sedikit belajar, mungkin jawaban milikku bisa memberi mereka nilai besar dalam mata pelajaran. Dan benar, aku dapat teman. Tapi sementara. Hingga sekarang aku sudah bisa memahaminya dan menafsirkan bahwa memuaskan keinginan setiap manusia bukanlah tugasku. Terlebih tugas seorang 'teman'. 

Akhirnya aku menjalani hari-hari dengan kokoh di kaki sendiri dan memeluk dengan tanganku sendiri hanya untuk sekedar melindungi perasaan yang terlalu rapuh. Tapi aku gagal hanya karena setitik kebaikan sementara yang mungkin sebenarnya semu. 

Ingin rasanya menyalahkan manusia lain, tapi hanya ada perasaan aku saja disini, jadi kuurungkan lagi niat itu. 

Kembali berlalu dan mulai menyusun kembali sugesti yang terkadang menjadi pikiran positif yang menipu namun penuh pembelajaran : pertemanan adalah sebuah penerimaan. Bukan sekadar hadir tanpa jeda tapi juga tentang bagaimana manusia satu dengan manusia lainnya menempatkan diri dalam hubungan yang tulus. 

Continue reading EKSPEKTASI ATAU PENERIMAAN?

Sabtu, 29 Maret 2025

Cahaya Bulan Dalam Kata : Bayang Bulan || Puisi Cinta Bertema Bulan

BAYANG BULAN

oleh Poetesszia


Aku sedang tidak menyukai bulan akhir-akhir ini

Pada cahayanya aku menunduk sungkan

Dan pada bentuknya mataku terpejam

Namun aku berharap keberadaannya tetaplah nyata.


Banyak orang mengungkapkan cinta dengan bulan

Entah dengan dinginnya entah dengan silaunya

Aku tidak suka menjadikannya perumpamaan

Walau menjadi saksi indahnya maksud dibalik kata.


Kiranya bulan kesepian diantara ungkapan cinta

Di bawah gemintang tenang dan ramainya bumi

Hingga bayangnya menjadi semu mengikuti malam

Namun sayang beribu sayang, aku tidak bisa merasakannya.

Continue reading Cahaya Bulan Dalam Kata : Bayang Bulan || Puisi Cinta Bertema Bulan

Jumat, 28 Maret 2025

,

Cara Aku Mencintai dan Mengenali Diri Sendiri Bermodalkan Kertas. Introvert wajib baca! || Menggunakan bahasa bayi/sehari-hari

 

Halo semua, apa kabar? semoga sehat-sehat ya. 

Inget ga dipostingan sebelumnya aku stress banget karena lelah secara perasaan dan fisik? sekarang ada kabar baiknya guys. Sekarang aku jauh lebih 'sehat' dan bahagia. Serta menemukan lingkungan baru yang bisa dibilang selama ini, ini yang aku mau. Aku cerita yaa... 

Ambil makanan dulu gih!

mau yang manis atau asin, nih?
 

Setelah berbulan-bulan terlarut dalam kesedihan akhirnya aku menemukan solusi yang cocok untuk lebih legowo dan hidup tenang versi aku. Mungkin ada yang bilang caranya terlalu ekstrim atau gila, tapi di aku cara ini ampuh banget.


 


Pernah ga denger istilah kenali diri sendiri dan cintai diri sendiri? kalau pernah, nah itu adalah cara yang aku pakai. Tapi caranya bagaimana akan aku jelaskan menggunakan bahasa bayi yang jauh dari kesan text book itu.

Kalau kamu orang yang susah buat cerita tentang diri sendiri apalagi masalahnya, dan terkesan nyesel kalau udah cerita ke orang karena ngerasa over sharing, aku saranin kalian mulai dengan menulis di buku atau kertas kosong tentang apa yang kalian rasakan. Anggap saja kertas itu teman hayalan kamu yang paling bisa menjaga rahasia. 

Gausah pake bahasa yang baku, aku sangat menyarankan kamu pakai bahasa sehari-hari aja. Kayak ngomong ke manusia gituuu. Bukan kayak yang mau publish jurnal ya. Pakai bahasa daerah juga gapapa banget sih, senyaman kamu aja.

Aku yakin yang pertama kamu rasain itu perasaan plong. Karena kita perlu cerita mau itu di dalam hati atau pun secara verbal.

Ingat ya, gausah coba-coba buat ngoreksi tulisan kamu apalagi baca berulang-ulang. Karena yang dicari disini adalah rasa lega setelah menyalurkan unek-unek. Kalau kamu baca ulang terus-terusan yang ada malah keinget masalahnya terus. Salah nulis juga gapapa, coret ajaa! pokoknya bener-bener tulisan yang mentah lah.

Cara kedua, coba ajak bicara diri kamu. Plis lakuin ini pas sendirian aja ya! gausah nambah-nambah masalah dengan lakuin ini dimuka umum yang bisa bikin kamu punya klaim baru di mata orang lain.

Lagi-lagi aku bilang, pakai bahasa ternyaman kamu. Coba ajak bicara diri kamu. Aku contohin yaa, misalkan masalahku itu adalah terlambat setor laporan bulanan sampai aku dimarahin atasan depan umum.

"Iyaa aku ngaku malu banget tadi siang karena dimarahin gitu, aku juga kesel. Aku tahu aku salah tapi cara atasan aku juga gak bener. Tapi maafin yaaa... mungkin dia lagi capek banget tadi." terus hembuskan nafas. 

Buat ngomong ke diri sendiri harus ada unsur pengakuannya. Pengakuan apa yang kamu rasain terutama. Baru setelahnya sugesti penenang yang bikin kamu jadi berpikiran positif ke orang lain. Intinya ngeluh boleh, nanyain perasaan boleh, tapi harus diakhiri dengan perasaan dan pemikiran yang positif. Dengan begitu kamu bakal ngerasa dimengerti sekali.

Gampang kan yaaa... yuk lanjut ke gimana cara aku buat mencintai diri sendiri.

Karena kasusnya berhubungan dengan orang luar, jadi ini bukan karena aku insecure ya. Itu beda bahasan. 

Yang pertama aku lakuin untuk mencintai diri sendiri itu dengan cara menjadikan diri sendiri dan orang lain itu 'sebutuhnya' saja. Terutama dari orang-orang yang pernah nyakitin atau pun orang-orang yang bisa bawa kenangan buruk itu kembali. Cara halusnya gimana? 

Kalau aku sih mulai dari jadi diri yang lebih produktif ngelakuin hobi. Kenapa hobi? ya karena kasusnya kan aku stress dan ngebatin ya, kalau produktifnya ke kerjaan ya menggila lah aku wkwkwk... jadi pas diajakin ketemu aku punya alasan lagi ngelakuin sesuatu yang gabisa banget kalau di ganggu. Take your time gitulah istilahnya mah.



Dan inget ya, kamu harus tega buat nolak kalau emang gamau atau ga setuju. Jangan berpikir nanti takut ga ditemenin lagi atau ga dibantuin lagi, karena ini cuma jadi sebutuhnya aja, bukan yang kamu jadi menghilang gitu. Engga kok, kamu harus tetap berhubungan baik dengan mereka, tapi jangan menjadi terlalu dekat seperti dulu. Ngerti kaaan? sebutuhnya sajaaa. Juga jadilah mandiri dan bisa berdiri di kaki sendiri. Jangan sampai terlalu bergantung ke orang lain. 



Kerjakan semaksimal mungkin, sisanya pasti Allah bantu. Bantuan Allah kan luas, bisa darimana dan gimana aja caranya. Oke?

Percaya deh, lambat laun tanpa kamu jelasin pun mereka tahu kalau kamu lagi bikin batasan dengan mereka. Tapi tetap bisa diajak berhubungan baik, karena kamu main halus. Sehingga nantinya mereka lebih menghargai dan segan denganmu. Tapi memang disini posisi kamu harus siap dengan segala perubahan yang terjadi ya, yaitu tidak sedekat dulu dengan mereka. 

Aku sendiri udah ga pernah nongkrong lagi sama mereka tapi kalau ada yang minta tolong dan aku senggang aku pasti bantuin. Karena aku sadar masa depan ga ada yang tahu dan itu ga menutup kemungkinan kalau nanti bisa saja aku juga butuh bantuan orang lain. 

Dengan ngelakuin itu aku jadi punya waktu lebih banyak ke diri sendiri dan ngelakuin apa yang aku suka. Yang terpenting adalah minim sakit hati dan tersinggung. 

Terus nanti mereka ke aku jadi sebutuhnya juga dong? ya memang! tapi kenapa harus sedih kalau orang itu memang sering nyakitin kamu? biasanya ini kalau kasusnya temenan deket yang ga berani nolak gitu ya. Hayoh ngaku~

Tapi tenang aja, kehidupan akan terus berjalan dan yang kamu cut off juga hanya orang-orang yang nyakitin kamu aja kan. Pergi satu tumbuh seribu. Kamu bakal ketemu sama orang-orang baru, keadaan baru, dan ketenangan yang baru.

Jadi meskipun kamu narik batasan, bukan artinya kamu narik diri dari pergaulan dan menghindari semua orang ya! bergaullah, bersosialisasilah, berinteraksilah seperti biasanya tapi jangan biarkan siapapun masuk terlalu dalam. Sebutuhnya saja.

Aku udah menerapkan cara ini dan ternyata temanku jadi makin banyak, minim sakit hati, tapi tetap berhubungan baik dengan mereka. Kalau kamu belum mengerti maksudku, mungkin kamu belum dewasa untuk mengerti. Karena di dunia orang dewasa pada nyatanya rata-rata kebanyakan orang memang menerapkan cara seperti ini. Dan itu berhasil membuat kamu mencintai diri sendiri dengan menghindarkan diri kamu dari sesuatu yang menyakitkan.

Dengan membuat batasan, kamu jadi minim sakit hati. Karena hanya orang-orang dekat dan melekat saja yang seringnya bikin sakit hati. Semakin berarti orang itu semakin sakit pula rasanya.

Continue reading Cara Aku Mencintai dan Mengenali Diri Sendiri Bermodalkan Kertas. Introvert wajib baca! || Menggunakan bahasa bayi/sehari-hari

Senin, 16 September 2024

Sepertinya aku penat.

Beberapa bulan belakangan ini aku merasa sudah melakukan banyak hal yang menguras tenaga dan pikiran. Awalnya hanya ingin menyibukkan diri karena ditinggal nikah, tapi ujungnya malah kebablasan. Yang aku coba benar-benar membuat tenaga dan pikiran terkuras, dan anehnya lagi aku sendiri heran kenapa bisa melakukan hal sebanyak ini. Apa saja?

Pertama aku menjadi 'katakan saja petugas coklit' yang tugasnya kurang lebih kayak petugas sensus. Gak main-main aku ngedata warga 1 RW. WOW! banyak banget dramanya, tapi senangnya juga gak kalah banyak. Jadi kenal dan silaturahmi sama para warga hehehe

Kedua, gabung jadi anggota karang taruna. Gak cuma jadi anggota, aku juga jadi bendaharanya sekaligus. Bergelut dengan keuangan yang dulu pelajarannya sangat aku hindari. Tapi setelahnya aku resign karena perbedaan visi dan misi dengan ketua. Kecewa banget jujur, karena hal seperti itu malah tidak bisa didiskusikan sama sekali. Alhasil aku dan beberapa temanku memilih resign. Kurasa hampir 2 bulan aku ikut pusing mengurus keperluan dan berbagai acara. Rasanya seperti capek gak kepake.

Lanjut yang ketiga, aku harus membackup 100% pekerjaan ibu yang sudah tidak mampu lagi mengurus dokumen-dokumen yang sangat banyak itu, dan mengurus pekerjaannku juga. Pusing? jelas! Tapi aku yakin semua ini akan membawa kebaikan untuk aku dan ibuku juga. Dan tentunya aku ikhlas melakukannya supaya ibu tidak stress dan aku terhindar dari omelannya hihihi...

Tapi aku merasa aku terlalu lelah secara pikiran dan mental, i feel like overwhelmed. I need something like ice cream or healing for my mind.

Dan sepertinya menuliskan semua kekalutan ini bisa mengurangi kusutnya pikiran yang terlalu sering bergulung kacau ini. Aku juga dengar bahwa banyak minum bisa membantu, tapi aku jadi sering buang air kecil dengan cara itu. 

Aku heran, kenapa rasanya sulit sekali curhat dan kenapa lebih sulit lagi menemukan orang yang enak diajak curhat tanpa memberi saran memaksa atau adu nasib? Rasanya serba salah karena terus bicara hal yang bukan ingin aku bicarakan. 

Terus cerita dan melakukan hal yang sebenarnya bukan itu yang aku mau. Jadinya semua menumpuk dan siap untuk meledak. Mungkin bunyi ledakannya akan seperti ini : AAA!!!AKU CUMA PENGEN CERITA DAN NGELUH! BUKAN MINTA SARAN APALAGI MALAH DIOMELIN! AKU PENGEN PLONG! AAAAAAA!!!!

Hhhh~ lega. Meski cuma ketikan tangan tapi aku bisa ikut menjerit dalam hati. Dan aku jadi kenal lebih jauh lagi dengan diri sendiri. Ternyata aku orang yang mudah cerita tentang apa saja tapi susah untuk membahas perasaan sendiri. Terlalu takut untuk capek duluan. 

Ya sudah kalau begitu segini saja. Kapan-kapan lagi aku cerita di sini. Sepertinya postingan selanjutnya aku mau bahas tentang liburan ah.

Wanna meet me on thread? then follow me! >w< (@poetessszia)

Continue reading Sepertinya aku penat.

Sabtu, 30 Maret 2024

JASA EDITING, PROOFREADING, DAN REVIEW KARYA TULIS FIKSI MURAH DAN MUDAH!

🎉OPEN PROOFREADING / EDITING  / WRITING (REVIEW) FICTION COMMISSION🎉 

April Batch Limited slot (0/3)

Hawo! kali ini aku posting untuk memperingan pekerjaan kalian yang senang menulis tapi malas untuk melakukan finishing, nih. Selain itu aku juga bisa membantu kalian untuk meningkatkan kualitas tulisan dengan mereview hasil tulisan kalian yang tidak aku sediakan pada jasa proofreading dan editing.

Untuk penjelasan job bisa lihat rules di bawah ini ya :

* Contoh pengerjaan yang pernah dibuat, bisa di lihat di : 

https://drive.google.com/drive/folders/1dGr2GdsNHg-pCILrkbQ5ag1GzuuKFjUa?usp=sharing

* Khusus review fiksi cek blog aku ya :

http://poetessszia.blogspot.com/

Jika ada yang kurang jelas, bisa langsung chat di messenger ke akun khusus ini https://web.facebook.com/kei.masami/ . Terima kasih... )w(/

Continue reading JASA EDITING, PROOFREADING, DAN REVIEW KARYA TULIS FIKSI MURAH DAN MUDAH!

Minggu, 28 Januari 2024

,

[Review Film] : Night Swim (2024) || Supranatural Horror


Judul             : Night Swim 

Genre            : Supranatural Horror

Tanggal rilis : 4 Januari 2024 

Sutradara      : Bryce McGuire

Produser       : James Wan dan Jason Blum 


SINOPSIS

Night Swim adalah film horror supranatural dari Amerika serikat yang tayang pada tahun 2024. Menurut Wikipedia, sebelum menjadi film layar lebar "Night Swim" pernah ditulis dan disutradarai oleh McGuire dan Rod Blackhurst di film pendek pada tahun 2014. 

Cerita Night Swim bermula saat mantan atlet bisbol Ray Waller dan istrinya Eve Waller memutuskan membeli rumah untuk memulai hidup baru setelah Ray Waller mengidap penyakit degeneratif. Tidak hanya Ray dan Eve, tapi kedua anaknya Izzy Waller dan Elliot Waller pun mau tidak mau harus beradaptasi dengan lingkungan baru lagi setelah beberapa kali pindah rumah. 

Pada perjalanan pulang memeriksa calon rumah, mereka melihat rumah kosong lain diperjalanan pulang. Rumah yang luas dan cukup terawat membuat keduanya tertarik untuk melihat-lihat kedalamnya. Setelah di cek ternyata rumah itu memiliki kolam renang di belakang rumah sehingga menjadi nilai lebih, dan pada akhirnya mereka pun memutuskan untuk membeli rumah itu. Namun belum juga menempati rumahnya, teror bahkan sudah dimulai. Yang mana target pertamanya adalah Ray.




Awalnya Ray dan Eve memilih rumah itu dengan harapan Izzy dan Elliot akan dengan mudah mendapat teman karena bisa mengajak teman-temannya bermain di kolam, namun seiring berjalannya waktu Ray menjadikan kolam renang itu sebagai media terapi untuk kakinya. 

Tidak ada keanehan sebelumnya, sampai akhirnya Ray menyadari bahwa sesuatu yang ganjal terjadi pada tubuhnya setelah berenang disana, dimana kakinya pulih dengan cepat sehingga membuat obsesi kecil pada kolam renang itu tumbuh pada diri Ray. Namun berbeda dengan Ray Waller, Eve dan kedua anaknya justru mulai merasakan teror-teror misterius setiap kali berenang di kolam itu. 





Kira-kira teror apa dan kenapa mereka di teror ya? 


Review

Untuk adegan awal yang aku lihat di film Night Swim ini tidak berbeda dengan film-film horror biasanya dimana ada keluarga kecil yang mencari rumah baru untuk memulai hidup baru, namun rumah yang dipilih memiliki misteri yang akhirnya menghantui mereka semua. Namun latar belakang para tokoh di Night Swim inilah yang membedakan dengan film lainnya yang pernah aku tonton. Terlebih objek disini bukanlah rumah melainkan kolam renang di rumah itu.

Sesuai dengan judulnya 'Night Swim'.

To the point. Kalau aku biasanya harus sibuk menebak-nebak lebih dulu tentang kejadian apa yang sebelumnya terjadi hingga menimbulkan teror, Night Swim justru membeberkannya di awal film. Begitu pula dengan teror apa saja yang mengintai sehingga merenggut nyawa orang yang berenang di malam hari. 

Di awal cerita aku disuguhkan tentang kisah seorang gadis kecil bernama Rebecca yang tinggal bersama saudara dan ibunya. Pada suatu malam Rebecca menghampiri saudaranya yang memang sakit-sakitan untuk menawarkan bantuan mencari mainan perahunya yang hilang di kolam renang, setelah melihat respon saudaranya akhirnya Rebecca memutuskan untuk mencari mainan perahu itu. Namun sayang dia terjatuh dan makhluk air itu mengambil nyawanya. 

Secara keseluruhan Night Swim bukanlah film yang membuat aku mencari-cari apa latar belakang teror, melainkan penyebab teror itu harus muncul. Scene demi scene Night Swim disajikan dengan suasana menegangkan yang cukup dan hanya berfokus pada satu titik. Jumpscare yang disuguhkan pun masih bisa diterima oleh jantungku yang kagetan ini hahaa. 

Menurutku film Night Swim ini memiliki porsi kisah horor dan kekeluargaan yang imbang. Karena mengusut tema keluarga yang saling mendukung satu sama lain. Interaksi Izzy dan Elliot juga dibuat realistis menurutku, tidak melulu bertengkar dan dipaksa akur oleh keadaan seram, tidak juga terlalu akur yang menghilangkan ciri khas kakak dan adik. 

Izzy Waller yang diperankan oleh Amelie Hoeferle ini memiliki sifat yang cukup bisa bergaul dan beradaptasi cepat. Namun hati-hati dan pemikir secara bersamaan. Berbeda dengan Elliot Waller yang diperankan oleh Gavin Warren yang memiliki sifat pemurung, minder, takut mencoba hal baru, namun memiliki jiwa perasa. Tapi jangan salah, karena sebenarnya Elliot juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan pintar. Elliot hanya butuh didampingi oleh ibunya yang selalu memberinya semangat.

Ada beberapa pertanyaan yang mengganjal pikiranku setelah selesai menonton Night Swim, diantaranya adalah kenapa 'dia' dijadikan target dan siapa makhluk itu? Bagaimana nasib akhir arwah para korban? Apa keluarga sebelumnya sebenarnya terlibat?

Secara keseluruhan dari segi cerita menurutku Night Swim ini masih bisa dikembangkan lagi terutama dibagian plot twist-nya. Menurutku kalau memang film ini tidak akan ada lanjutannya, daripada tidak ada sama sekali lebih baik kejadian di awal film itu disimpan di akhir saja, kecuali kalau memang akan ada lanjutannya.  Tipikal film horror yang masih bisa ditonton sendirian.

Berbeda dengan ceritanya, segi tokoh dan acting para aktor menurutku sudah bagus. Apalagi disini Ray (Wyatt Russell) dan Eve (Kerry Condon) sweet banget! terutama Eve. Tipikal pasangan yang positif, pengertian, setia dan selalu memberi semangat pada Ray yang hampir kehilangan semangat hidupnya. Ray juga tidak kalah kerennya, dia punya semangat tinggi untuk sembuh dan rela berkorban apa pun demi keluarga kecilnya. 

Oke, sekian review film Night Swim dariku. Rating 3/5 untuk Night Swim.

Yang akan menonton film-nya, happy watching ya!


SYNOPSIS

Night Swim is a supernatural horror film from the United States which will be released in 2024. According to Wikipedia , before becoming a feature film "Night Swim" was written and directed by McGuire and Rod Blackhurst in a short film in 2014. 

The story of Night Swim begins when former baseball athlete Ray Waller and his wife Eve Waller decide to buy a house to start a new life after Ray Waller suffers from a degenerative disease. Not only Ray and Eve, but their two children, Izzy Waller and Elliot Waller, inevitably had to adapt to a new environment after moving houses several times. 

On their way home to check out prospective houses, they saw another empty house on the way home. The house is spacious and well maintained, making both of them interested in looking inside. After checking, it turned out that the house had a swimming pool behind the house, so it added value, and in the end they decided to buy the house. But before he had occupied his house, the terror had already begun. The first target is Ray.

Initially Ray and Eve chose that house in the hope that Izzy and Elliot would easily make friends because they could invite their friends to play in the pool, but as time went by Ray used the swimming pool as a therapy medium for his feet. 

There was nothing strange before, until finally Ray realized that something strange had happened to his body after swimming there, where his legs recovered quickly, making a small obsession with the swimming pool grow in Ray. However, unlike Ray Waller, Eve and her two children began to feel mysterious terrors every time they swam in the pool. 

What terror do you think they are and why are they being terrorized? 

Review

The initial scene that I saw in the film Night Swim is no different from usual horror films where there is a small family looking for a new house to start a new life, but the house chosen has a mystery that ultimately haunts them all. However, the background of the characters in Night Swim is what differentiates it from other films I have ever watched. Moreover, the object here is not the house but the swimming pool in the house.

As the title suggests 'Night Swim'.

To the point. If I usually have to be busy guessing first about what events previously happened to cause terror, Night Swim actually reveals it at the beginning of the film. Likewise with any terror that lurks and takes the lives of people who swim at night. 

At the beginning of the story I was presented with the story of a little girl named Rebecca who lives with her siblings and mother. One night, Rebecca approached her sister, who was sick, to offer help looking for her lost toy boat in the swimming pool. After seeing her sister's response, Rebecca finally decided to look for the toy boat. But unfortunately he fell and the water creature took his life. 

Overall, Night Swim is not a film that makes me look for the background of the terror, but rather the cause of the terror that must appear. Scene after scene of Night Swim is presented with quite a tense atmosphere and only focuses on one point. The jumpscare that was presented was still acceptable to my shocked heart hahaa. 

In my opinion, the film Night Swim has an equal portion of horror and family stories. Because it explores the theme of families supporting each other. Izzy and Elliot's interactions are also made realistic in my opinion, they don't always have to fight and are forced to get along due to scary circumstances, they don't get along too well which eliminates the characteristics of a brother and sister. 

Izzy Waller, played by Amelie Hoeferle, is quite sociable and adapts quickly. But be careful and thoughtful at the same time. In contrast to Elliot Waller, played by Gavin Warren , who is gloomy, insecure, afraid to try new things, but has a feeling soul. But don't be mistaken, because actually Elliot also has high curiosity and is smart. Elliot only needs to be accompanied by his mother who always gives him encouragement.

There were several questions that plagued my mind after finishing watching Night Swim, including why 'he' was the target and who was that creature? What is the final fate of the victims' spirits? Was his previous family actually involved?

Overall, in terms of story, I think Night Swim can still be developed further, especially in the plot twist section. In my opinion, if this film really won't have a sequel, rather than not having it at all, it would be better to save the events at the beginning of the film for the end, unless there will be a sequel. A typical horror film that can still be watched alone.

In contrast to the story, I think the characters and acting of the actors are good. Especially here Ray ( Wyatt Russell ) and Eve ( Kerry Condon ) are really sweet! especially Eve. A typical partner who is positive, understanding, loyal and always encourages Ray, who almost loses his enthusiasm for life. Ray is no less cool, he has a high enthusiasm for recovery and is willing to make any sacrifice for his little family. 

OK, that's my review of the Night Swim film. Rating 3/5 for Night Swim.

Those who will watch the film, happy watching!



Continue reading [Review Film] : Night Swim (2024) || Supranatural Horror

Sabtu, 24 September 2022

Oh, jadi begini rasanya dewasa?

Cerita ini mengandung banyak keluhan dan tamparan. Siapkan bantal untuk bersandar.

Dua minggu. Dua minggu aku menahan letih dan sakit hanya untuk mempertahankan ego yang bertopeng rasa 'tanggung jawab'. 

Hari itu atau mungkin malamnya, aku lupa. Aku dapat telepon dari -katakan saja 'atasan'. Dia bilang sudah membuat keputusan untuk menjadikan aku panita disebuah acara tahunan. Awalnya seneng sih, tapi merasa agak terpaksa juga karena aku gak diberitahu apa-apa sebelumnya. Tahu-tahu sudah tercantum saja namaku yang manly ini di sana. 

Oke baiklah, mau bagaimana lagi kan? padahal sebenarnya aku gak suka terlibat dalam hal-hal kayak gitu. Aku lebih suka menjadi 'anggota' atau 'rakyat' yang tinggal mengikuti saja. Bukan 'penyelenggara'. 

Sempat curhat sana sini, ngeluh sana sini tapi tanggapannya sama : coba saja dulu.

Baiklaaah... aku coba. Lihat nanti akan bagaimana, kalau memang mengganggu acara nonton anime dan acara horror di channel Youtube favoritku, aku tidak mau lagi. Final.

Dan kalian tahu? benar sajaaaa... lelaaah sekali! terlibat dalam satu projek dimana di dalamnya hanya aku yang bontot. Seperti saat aku yang tidak terbiasa bekerja kelompok tiba-tiba ingin mengakhiri kegiatan tapi tidak bisa karena yang lain belum selesai. Atau saat ingin pergi jajan tapi yang lain masih bekerja. Dan yang paling parahnya adalah saat aku sakit tapi tidak bisa ijin sakit, sehingga sakitku tak kunjung sembuh.

Beberapa kali ingin menyerah dan memutuskan untuk istirahat dulu, tapi melihat keadaan yang sangat gak memungkinkan buat ditinggal buat aku memilih untuk mengabaikan tubuh yang sudah merengek ingin istirahat.

Tidak cukup sampai di sana karena setelah selalu pulang nyaris magrib, aku harus kuliah di malam harinya. Dan tentu saja dengan tugas-tugasnya. Cukup berhenti di sana? tentu saja tidak dooong... karena setelahnya aku juga harus menyiapkan bahan ajar untuk pagi dan siangnya. 

Mungkin poin terakhir itu bakal aku ceritakan nanti secara terpisah karena bisa-bisa keluhanku ini menyaingi tebalnya novel Harry Potter!

Badanku menyerah, aku demam dan batuk parah, perutku mual dan badanku berat sekali. Tapi masih masuk kerja dengan tidak tahu dirinya dan hanya memberi 'tidur curian' untuk tubuhku. Karena aku yang selalu tidak enakan ini tidak ingin membuat mereka memikirkan hal-hal buruk tentangku. Aku paling tidak tahan dengan perkataan buruk orang-orang. Bukan hanya ingin dipuji, tapi lebih ke 'tidak tahan' dengar cemoohan orang karena akan berdampak buruk buat mentalku yang selalu overthinking. Lebih baik tidak mendengar apa-apa, termasuk pujian sekali pun.

Dan tanpa terasa acaranya berjalan cukup lancar, tidak sempurna, karena aku sempat dimaki-maki oleh orang tidak tahu diri seantero bumi. Tapi saat aku merebahkan badan dan memejamkan mata, rasanya hari-hari itu hanya terjadi dalam 10 detik saja. Cepat dan berlalu begitu saja. Sampai rasanya aku gak percaya kalau sekarang sedang rebahan dan menulis tentang hari kemarin-kemarin.

Satu hal yang aku sadari, ternyataaa aku sudah dewasa. Sudah bisa bertindak profesional dan mengelola emosi. Ternyata badanku kuat, mungkin selama ini aku hanya tidak mau menekannya dan memanjakannya. Terlalu cepat menyerah dan merasa lelah pada hal yang enggak aku jadikan prioritas. Sampai aku gak pernah merasa bangga sebesar ini pada diriku.

Awalnya memang terpaksa dan kurang ikhlas, tapi saat dijalani banyak sekali hikmahnya. Aku jadi punya teman lintas usia lebih banyak, lebih fleksibel untuk bergabung dengan kubu mana pun, dan yang terpenting adalah mengetahui sejauh mana diri ini mampu bertahan.

Alhamdulillah...



P.S. 

Aku belum nonton channel horor favoritku lagi:((

Continue reading Oh, jadi begini rasanya dewasa?