Tampilkan postingan dengan label Stories. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Stories. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Februari 2020

KITA itu RUMIT


Kita itu rumit, tapi aku selalu disampingmu. Kita tertawa bersama, pergi bersama, bercerita bersama sampai berbagi keinginan masing-masing.

Kita itu sejalan, satu arah dan satu angan. Tapi, kita berada di arus yang berbeda. Berdampingan tapi tidak bisa bersatu.

Kamu dengan kisahmu dan dirinya, lalu aku dengan kisahku dan dirimu. Kamu tidak pernah mengungkit cinta denganku. Dan aku, terlalu takut untuk mendengar.

Semua kisahku akan kamu anggap dengan yang lain. Begitu pula aku, yg sudah pasti tahu siapa peran utama kamu. Sedekat apapun kita, aku selalu tahu asmaramu dari yang lain.

Kita itu rumit. Dekat sekaligus berjarak. Bersama tapi tidak bersatu.
Continue reading KITA itu RUMIT

Jumat, 21 Februari 2020

Selasa, 10 Desember 2019

Rasa yang TAK DIMILIKI

Friendzone. Berapa kali dalam hidup kalian denger kata itu? Atau nemu kasus kayak gitu? Banyak yah. Kadang bertanya-tanya, rasa nyaman kayak gimana sih yang bisa bikin rasa ingin memiliki lebih itu timbul ke sahabat sendiri?

Setiap ketemu, gak ada manis-manisnya juga kan. Masih kalah manislah sama tindakan orang yang baru pedekate. Kalian yang lagi berada di zona ini coba pikirin baik-baik, apasih yang bikin kalian suka sama sahabat kalian sendiri?

Udah? Kalo udah aku lanjut deh. Pernah denger istilah cinta itu buta? Nah, gak usah panjang lebar deh. Itu doang jawabannya. Hati gak perlu status untuk menjatuhkan pilihan. Dia gak kenal siapa dan kapan.  Gak perlu alasan. Hanya jatuh.

Bersama dia kalian nyaman, bebas, dan gembira. Terlepas dari apa yang dia maksud akan semua sikapnya. Terlepas dari siapa kamu dan apa status kalian.

Jangan sedih, kalo jodoh gak akan kemana. Kalo gak ke kamu, paling ke temen. Heuheu
Continue reading Rasa yang TAK DIMILIKI

Rabu, 04 September 2019

TENTANG HATI DAN JATUH

Cinta itu fitrah. Pada hakikatnya ingin terbalas. Aku pernah mengenal cinta lantas jatuh, begitu juga kamu, dia, dan sebagian dari mereka yang ada di muka bumi. Allah tidak semata-mata membuat seseorang jatuh tanpa alasan. Alasannya dia sayang kita.

Sudah berapa kali kamu jatuh cinta? tidak selalu bahagia bukan? aku tahu. Kita semua tahu. Ibuku bilang, jatuh cinta juga merupakan bentuk pendewasaan diri, agar aku belajar memahami dua sudut pandang yang berbeda dan tahu cara menyikapi sesuatu. Untuk sakit hati yang pertama, aku diajarkan untuk membuka mata lebar-lebar. Khususnya pada kasus dimana tidak semua keinginan yang aku damba bisa berjalan sesuai keinginan. Kenyataan memang pahit, tapi pura-pura tidak melihat dan melanjutkan perjalanan adalah kebodohan.

Dan untuk sakit hati yang kedua, aku dikenalkan dengan sakitnya rasa yang semu. Dan karena itu, aku tahu bagaimana cara berharap yang benar. Tidak lagi pada manusia melainkan pada pencipta manusia itu sendiri. Allah.

Lalu sakit hati yang ketiga, disini aku dipertemukan dengan sebuah kehilangan. Awalnya tidak percaya, bayang-bayang kejadian hari itu masih tersimpan nyata. Sampai lagi-lagi aku diseret ke kejadian yang pertama. Pelajaran paling dasar, buka mata lebar-lebar dan lihat apa hikmah kedepannya.

Setelah melalui itu semua aku kira aku tidak akan lagi merasakannya. Dan disaat aku merasakannya lagi pasti aku sudah hancur untuk kesekian kali. Aku sudah tidak punya rasa. Dan aku tidak mau lagi merasakan cinta terlalu cepat, malas untuk jatuhnya. Dan benar saja, aku sembuh.

Aku mulai menyusun rencana dan harapan kedepannya untuk si hati. Sampai aku memutuskan untuk tidak menggunakan hati disetiap pertemuan dengan siapapun. Selain dengan lawan jenis, aku juga lelah dengan semua hubungan pertemanan yang aku rasa selalu berat sebelah. Membuatku mau tak mau menjadi apatis dalam menyikapi sesuatu.

Benar, sosok keras tercipta dari si lunak yang selalu di tekan. Tapi ternyata aku salah, Allah membalikkan hatiku dengan sekejap. Melenyapkan semua rencana yang aku susun dengan penuh perhitungan. Allahu akbar...

Aku dipertemukan dengan hubungan yang selama ini aku damba. Pertemanan. Awalnya masih dengan sikap apatis, lambat laun menjadi luluh. Aku senang, Allah memberiku teman yang insya allah tulus. Aamiin.

Semua berjalan mulus. Sampai... Allah kembali mengujiku. Dia mendatangkan kamu. Aku selalu menepis, tidak ingin merasakan sakit untuk yang kesekian kalinya. Dan aku terkejut, ternyata Allah masih ingin memberi pelajaran paling indah padaku disaat semua sedang diatas awan. Aku memang jatuh. Bayangkan, untuk kesekian kalinya terluka, aku kira kali ini berbeda. Karena hati yang sudah lama tidak tersentuh bisa merasakan debaran lagi. Hingga akhirnya kembali tak berdebar.

Allah ingin aku bertemu dengan ikhlas, tawadu, dan tegar. Tentu saja lebih kompleks dari yang sebelumnya. Dan bukankah semakin tinggi pohon maka semakin kencang pula angin yang berhembus? begitulah Allah menyayangi hambanya, dengan menaruh cemburu lantas membuat hambanya untuk kembali kepadanya.

Allah baik, Allah sayang padaku, padamu, dan juga mereka yang mau membuka pikiran dari sisi yang paling baik, sisi pandang Allah yang menyayangi kita. Allah hanya tidak ingin sesuatu yang amat sangat berharga diambil dengan mudah. Dia ingin mempertemukan aku dengan orang yang benar-benar pantas menurutnya. Husnudzan selalu pada Allah. Jika patah hati, ingat Allah. Kalau bisa, sebelum memulai sesuatu ingat dulu sang pencipta. Pikirkan, yang kita lakukan akan mendapat ridha darinya atau tidak.

Wassalamu'alaikum...
Continue reading TENTANG HATI DAN JATUH

Selasa, 09 Juli 2019

KITA TANPA NAMA

Untuk kamu yang sedang jauh, dan untuk aku yang jadi calon perindu.

Perlu kamu tahu aku menyesal mengenalmu. Terlalu banyak hal manis yang kamu berikan, hari pun ikut berwarna karenamu. Tapi entah aku saja atau kamu pun merasakannya. Karena sampai sekarang, kita tetap bungkam.

Entah karena perihal kamu yang tak ingin menyakiti atau aku yang tak ingin mendengar. Kita sedang menjalani sesuatu tanpa nama. Entah sampai kapan.

Untuk kamu yang aku rindukan, jaga diri baik-baik. Aku tidak memaksa kamu untuk menjaga hati, tidak. Aku membebaskanmu. Hanya saja aku disini akan menunggu kamu.

Rindu yang tak pernah terucap nanti akan aku tulis untuk saksi nanti. Melihat kita yang akan bersama atau mungkin menemukan pilihan lain.

Terimakasih untuk harinya, untuk senyum yang kamu beri, canda tawa yang mengisi hati, serta semua ketidakpastian yang terjadi.

Sejujurnya aku ingin egois, untuk menahanmu tetap bersamaku. Aku ingin berkata kalau bersamaku jauh lebih baik. Aku ingin berkata aku tak siap jika nanti hilang kabar darimu, aku tak siap jika tiba-tiba kamu mengenalkan tambatan hati padaku.

Tapi, untukmu dan karenamu aku mengerti bahwa menjadi ikhlas lebih mulia. Menanti dalam do'a adalah pilihan. Terimakasih untuk semuanya.
Continue reading KITA TANPA NAMA

Rabu, 13 Februari 2019

RASA DAN TERSIRAT

Aku, kamu lalu waktu
Berharap, mendekat lalu melupa
Kamu yang tak lebih dari angan, terima kasih
Karena setidaknya, singgah untuk sekejap

Kamu pergi dan menghilang
Lalu rasaku, kehilangan pusat kala ingin berputar pada poros
Kamu masih terjaga
Dengan rasa yang kamu jaga. Tapi bukan untukku

Jangan bilang, kamu itu ada
Karena pada nyatanya kamu hanya ilusi
Yang wajahnya ingin kulihat suaranya ingin kudengar
Akan tetapi kamu tidak tahu.
Continue reading RASA DAN TERSIRAT

KITA PATAH

Ini bukan perkara mudah, bukan juga perkara benar dan salah
Ini tentang dua paham yang tak lagi bisa bersatu
Dipaksakan, patah. Diluruskan, juga patah
Dulu yang kulihat harmonis, tapi nyatanya itu semua ironis
Aku rindu lalu menangis, teringat Kamu 

Berada ditengah untuk menjadi penengah
Aku ingin bilang semua egois
Aku egois, Kamu egois dan Dia egois
Kamu egois dengan tekad yang bulat
Dia egois dengan mempertahankan tanpa usaha

Dan aku egois untuk mempertahankan ilusi yang menemaniku selama ini
Andai kami bermain tentang luka paling dalam, siapa akan menang?
Kalian yang hanya perlu kehilangan satu sama lain,
atau aku yang kehilangan kalian berdua?
Di duniaku yang sekarang, mengikhlaskan adalah cara untuk membuat Kamu tersenyum

Tidak melupakan adalah cara untuk Dia bahagia
Namun pada prakteknya, yang aku rasakan, mengikhlaskan dan melupakan adalah hal yang sulit
Aku... serba salah
Jika aku senang dengan perubahan yang sedang Kamu susun
Hati ini membohongi logika

Aku ingin Kamu senang, menyusun hidup yang baru, melupakan semua tangis yang dulu
Lalu jika aku senang dengan Dia yang melepaskan, pada saat itu aku sedang bersiap menyusun tembok paling tinggi untuk menghalau waktu dalam mengikis kenangan
Kini... aku ingin kita semua bahagia
Bukan dengan melupa tapi dengan sembuh.
Continue reading KITA PATAH

Senin, 17 Desember 2018

UNTUK 'KAMU' YANG PANTAS



Aku bertanya entah pada siapa, mengapa aku harus jatuh cinta pada dia  yang bukan diciptakan untukku. Aku tahu, mungkin terlalu dini untuk berkata seperti itu. Terlalu cepat untuk mendahului takdir seseorang dengan berkata begitu.

Tapi bukan itu maksudku. Rencana Tuhan tidak ada yang tahu. Bisa saja kamu bukan untukku dan bukan juga untuk dia. Tapi yang jelas untuk sekarang ini, kamu memilih untuk menautkan hati padanya. Menjalani hubungan dan berharap bersama-sama kedepannya.

Lalu aku siapa? Hanya orang baru. Orang baru yang menyukaimu sejak pertama kali bertemu. Lalu patah hati saat tahu kamu sudah bersama yang lain, dan akan terdengar jahat jika aku berharap ingin bersamamu suatu saat nanti.

Namun alih—alih berpikir seperti itu, aku lebih baik berbaik sangka pada Allah. Jika kamu bukan untukku, itu artinya akan hadir ‘kamu’ yang lain yang jauh lebih pantas untukku. Dan yang terpenting merupakan yang terbaik dari-Nya untukku. Bukan sekarang, mungkin nanti. Karena yang tepat tidak datang pada waktu yang cepat.
Continue reading UNTUK 'KAMU' YANG PANTAS