Judul : Konspirasi Alam Semesta
Penulis : Fiersa Besari
Penerbit : Mediakita
Halaman : 244
IDR : 75.000
Genre : Fiksi Roman
“Namun ‘rasa’ punya jalannya sendiri. Ia tak serta merta
hadir untuk diutarakan. Kadang ‘rasa’ hanya untuk dinikmati dalam kesendirian,
dengan setumpuk harapan.”
“Mencintaimu, merupakan kejutan terindah yang pernah
kehidupan berikan padaku. Dicintaimu, merupakan bingkisan yang lebih indah.”
BLURB
Seperti apakah
warna cinta? Apakah merah muda mewakili rekahannya, ataukah kelabu mewakili
pecahannya?
SINOPSIS
Konspirasi alam
semesta adalah novel tentang perjuangan laki-laki bernama Juang Astrajingga
yang lahir pada bulan Desember 1985. Juang jatuh cinta pada gadis bernama Ana Tidae
yang pertama kali ditemuinya. Kisah keduanya yang sederhana dan manis membawa mereka
pada pertemuan klise membawa cinta.
Selain kisah
cintanya yang penuh perjuangan, hidupnya pun penuh tekanan. Dirinya lahir dari
keluarga yang di sebut-sebut komunis, dirinya mendapat perlakuan kurang enak
dari masyarakat, salah satunya dikucilkan.
Namun pertemuannya
dengan Ana membuat Juang melihat satu hal baru yang perlu diperjuangkan. Dirinya
yang selalu berkelana ke penjuru negeri kini sudah menemukan tempatnya pulang.
REVIEW.
Romantis. Adalah kata
pertama yang aku ungkapkan untuk novel satu ini. Katakanlah aku kudet karena
baru mengenal sosok Fiersa besari dari novelnya yang juga baru pertama kali aku
baca. Pertama-tama aku ingin mengulas tentang tampilan buku ini beserta
perangkat yang ada didalamnya.
Pertama kali melihat
novel ini aku disuguhkan oleh cover bertema vintage dengan corak coklat muda
yang sederhana. Tampilannya begitu apik dengan format penampilan yang membuatku
penasaran untuk membuka halaman pertama.
Berbeda dari buku
biasanya, novel ini tidak hanya menyajikan cerita tetapi juga album si penulis
yang bisa kita lihat dan scan di pembatas bukunya. Jadi aku bisa membaca novel
ini sambil mendengarkan lagu sekaligus. Lagunya pun cocok, seakan memang
sengaja dibuat untuk mengiringi pembaca ketika menyelami cerita Juang lebih
jauh.
Baca juga: [BOOK REVIEW] Cafe Waiting Love by Giddens Ko
Baca juga: [BOOK REVIEW] Cafe Waiting Love by Giddens Ko
Dari segi cerita,
khususnya kisah cinta keduanya, seperti yang sudah aku tulis diatas kisah ini
begitu klise. Di awal pertemuan aku melihat Juang yang menabrak Ana sehingga membuat
buku yang tengah dibawa Ana berjatuhan. Mereka berkenalan lalu mencari tahu
tentang diri masing-masing sampai akhirnya bisa bersama-sama merajut kasih. Duh,
bicara tentang novel ini bikin aku jadi ikut puitis hahaha!
Akan tetapi, ide Fiersa
Besari yang tidak biasa adalah kisah tentang latar belakang Juang yang sedikit
kurang aku mengerti karena ada unsur politik dan kemanusiaannya, dan yang aku
serap hanya kesimpulannya saja yakni keluarga Juang adalah keluarga yang
terlibat dalam lingkungan pragmatis yang senantiasa mesti tunduk pada rezim
orba dulu. Sehingga keluarganya mau tak mau disebut keluarga komunis.
Jujur itu hal
baru buat aku yang notabene belum pernah membaca buku tentang hal seperti itu. Yah
tapi meskipun begitu, kalian –khususnya para cewek tidak perlu risau. Itu hanya
dipaparkan untuk latar belakang Juang saja. Selebihnya novel ini begitu manis.
“aku ingin
memelukmu sekali lagi, membalas kecemburuanku pada angin yang sewaktu-waktu
bisa memelukmu.”
Meskipun berwatak
keras, idealis dan tidak suka diatur, Juang ini adalah laki-laki yang pandai
memainkan kata-kata. Tingkahnya yang tidak bisa ditebak selalu membuat Ana tersipu
dan berbunga-bunga. Aku suka kalau Juang dan Ana sudah bertemu, pasti tidak
bisa berhenti senyum. Keduanya saling melengkapi dan malu-malu di saat yang
bersamaan.
Dan kalian pasti
paham, jika dari awal sudah disuguhi hal manis yang membuat hati
berbunga-bunga, pasti ada juga hal yang membuat sedih. Meskipun keduanya selalu
bahagia setelah menjalani kehidupan bersama, tentu saja ada juga kesulitan yang
dihadapi keduanya.
Tentang Juang yang
bimbang untuk terus berpergian demi apa yang diimpikannya atau tetap bersama
dengan pujaan hati dirumah. Dan hal itu membuat mau tak mau keduanya menjalani
hubungan jarak jauh. Belum lagi Juang ini tidak main-main kalau sudah pergi,
dirinya bisa pergi ke tempat yang sangat terpencil yang akan susah jika ingin
berkabar.
Lalu Ana yang
menunggu sambil menahan sakitnya dan terus berharap agar Juang baik-baik saja. Menurutku
Ana ini gadis yang kuat dan mandiri. Terbukti saat dirinya sedang sakit serius,
Ana tetap berJuang untuk sehat dan sebisa mungkin tidak merepotkan orang lain. Keduanya
sama-sama berkemauan keras.
Sampai di akhir,
hatiku tertohok dengan ending yang disuguhkan. Aku tidak mengira sama sekali
akan seperti itu kejadiannya. Aku bahkan tidak bisa menebak akhirnya. Perasaanku
sudah dipermainkan oleh novel ini heuheuheuuu... sampai-sampai pas selesai baca
aku sempat terdiam sambil membayangkan apa yang baru aja aku baca di akhir.
KENAPA KAYAK GINI
ENDINGNYA?!
KOK BISA GITU?
TUNGGU-TUNGGU.
HAH?!
Aku tidak
menyangkanya sama sekali. Namun meskipun aku menyukai novel ini, ada beberapa
diksi dan istilah yang kurang aku pahami sehingga mengharuskan search sana-sini dan baru melanjutkan
baca lagi. yah, sedikit mengganggu.
Jadi, aku kasih 4 bintang dari 5 untuk novel ini.
Bagaimana dengan
kalian? Penggemar Fiersa udah baca novel ini belum?
Sedikit info,
rencananya aku mau memberikan novel ini pada teman-temanku yang beruntung. Aku semata-semata
memberikan novel ini bukan karena tidak suka, MELAINKAN SANGAT SUKA. Jadi sebagai
tanda terimakasihku untuk kalian pengunjung setia blog-ku, aku ingin memberi
kalian kado kecil ini. Tepatnya kapan giveaway akan diadakan akan diumumkan di
story instagramku nanti.
(untuk versi desktop langsung klik di tempat yang sudah di-love aja ya.)
(untuk versi mobile langsung klik di tempat yang sudah di-love juga ya, lalu pilih opsi 'instagram')
Happy reading! Makasih
sudah berkunjung. Sampai jumpa di review selanjutnya.